Selasa, 02 Maret 2010

Radiasi Ponsel Cegah Otak Tidak Pikun


Di tengah-tengah perdebatan yang menyebutkan radiasi ponsel memicu tumor otak, ada satu hasil studi terbaru yang berlawanan. Radiasi ponsel rupanya mampu meningkatkan kemampuan memori otak.

Setidaknya inilah hasil studi yang diuji coba pada 96 ekor tikus. Gelombang radiasi yang dipancarkan ponsel disebut-sebut bisa meningkatkan aktivitas otak, bahkan melawan penyakit alzheimer, yaitu kepikunan yang disebabkan menurunnya fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif karena otak kekurangan gizi.

"Temuan ini sungguh mengejutkan, paparan radiasi ponsel rupanya melindungi memori otak tikus yang memperlihatkan gejala alzheimer," kata ketua studi Gary Arendash dari Florida Alzheimer's Disease Research Center.

Seperti dilansir LiveScience, Kamis (7/1/2010), studi ini dengan sengaja memberikan paparan radiasi ponsel secara terus menerus pada tikus yang memiliki gejala alzheimer. Gelombang elektromagnetik dari ponsel yang didekatkan pada tikus terbukti ampuh menghilangkan kadar beta-amyloid, yaitu protein yang berkaitan erat sebagai pemicu penyakit alzheimer.

Kelompok tikus normal dengan yang memiliki gejala alzheimer sama-sama diberikan paparan radiasi ponsel dalam jangka waktu dua setengah jam per hari selama tujuh hingga sembilan bulan.

Pada hasil pemindaian otak tikus, terlihat bahwa gumpalan beta-amyloid yang juga biasa disebut plak pada otak berangsur-angsur menghilang setelah terkena paparan radiasi ponsel. Para ahli berspekulasi bahwa radiasi ponsel meningkatkan temperatur otak, sehingga menyebabkan sel otak melepaskan plak 'kotor' tersebut.

Mereka pun memprediksi, efek yang sama mungkin juga terjadi pada manusia. Jika benar demikian, radiasi ponsel dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan memerangi penyakit tertentu pada manusia. Kendati demikian, penelitian pada tikus tidak selamanya dapat langsung diterapkan pada manusia, sehingga diperlukan studi lebih mendalam untuk membutikannya.

Sumber : OkeZoNE

Mata Udang Jadi Inspirasi Teknologi DVD


Udang raksasa bermata besar yang hidup di wilayah perairan Great Barrier Reef Australia, rupanya bisa menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan teknologi DVD.

Para ilmuwan menyebutkan, mata besar milik udang ini ibarat kunci ilmu dalam pengembangan pemutar DVD berkualitas tinggi.

Di negara asalnya, udang ini biasa disebut dengan udang Mantis. Sementara para penyelam menjulukinya 'thumb splitters' karena cakarnya yang terlihat galak.

Udang bermata besar ini bisa melihat 12 warna dasar. Kemampuan ini empat kali lebih hebat dibandingkan kemampuan penglihatan mata manusia. Udang Mantis juga bisa mendeteksi jenis polarisasi cahaya yang berbeda-beda.

Tim dari University of Bristol telah melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana si udang melakukan hal tersebut. Diketahui, udang Mantis menggunakan sel cahaya ajaib super sensitif yang mengitari bidang polarisasi cahaya saat memasuki indra penglihatan.

Manusia pun menciptakan perangkat pemutar DVD dan CD yang meniru cara kerja mata udang. Bedanya, perangkat buatan manusia bekerja sangat baik hanya untuk satu warna. Sementara mata udang bekerja sempurna untuk seluruh spektrum yang terlihat, dari mulai cahaya ultra violet jarak dekat hingga sinar infra merah.

"Mekanisme yang kami temukan pada mata udang ini belum ada dalam perangkat ciptaan manusia. Mata udang bekerja sangat menakjubkan dan lebih baik dari perangkat ciptaan manusia," kata salah satu peneliti Nicholas Roberts, seperti dikutip dari News.com, Senin (26/10/2009).

Baik Roberts maupun rekan-rekan ilmuwan lainnya percaya bahwa di dalam sistem dan cara kerja mata udang ini tersimpan membran sel yang bisa diambil sebagai sampel penelitian. Nantinya, sampel ini akan dibuat tiruannya untuk penelitian di laboratorium menggunakan cairan kristal.

Sumber : OkeZoNE